Analisis Terjadinya Korosi pada Intercooler Diesel Generator di Kapal KM. JML Abadi

Abstract

Intercooler sangat berperan penting untuk kinerja diesel generator, jika intercooler mengalami korosi maka dapat mengurangi kinerja diesel generator. Apabila intercooler mengalami korosi sangat mengganggu kinerja kapal yang dapat merugikan pihak perusahaan pelayaran. Metode yang digunakan dari penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya korosi pada intercooler diesel generator, dampak yang ditimbulkan dari korosi pada intercooler diesel generator, serta upaya mengatasi terjadinya korosi pada intercooler diesel generator. Hasil penelitian diperoleh bahwa penyebab terjadinya korosi pada Intercooler Diesel Generator yaitu karena zinc anode yang telah habis, kadar garam air laut tinggi, tersumbatnya pipa pendingin oleh sampah dan lumpur sehingga mengakibatkan suhu menjadi tinggi. Dampak korosi pada Intercooler Diesel Generator yaitu patahnya baut pengikat pada Intercooler, temperatur udara meningkat dan Diesel Generator Menjadi slow down dan strategi dalam mengatasi korosi pada Intercooler Diesel Generator yaitu melakukan pergantian zinc anode setiap 5.000 jam, pembersihan rutin sampah atau lumpur pada pipa pendingin dan perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga sebagai distributor suku cadang maupun pembiayaan suku cadang.

Keywords
  • Intercooler Diesel Generator
  • Korosi
  • Korosi pada Kapal
  • Solusi Korosi di Kapal
How to Cite
Tanjung, A. S., Suhardi, S., & Syamsir, S. (2023). Analisis Terjadinya Korosi pada Intercooler Diesel Generator di Kapal KM. JML Abadi. Jurnal Cakrawala Bahari, 6(2), 115–120. https://doi.org/10.70031/jkb.v6i2.73
References
  1. Abdussamad, Zuchri. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. Makassar : CV. Syakir Media Press.
  2. Anggito, Albi dan Johan Setiawan. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : CV Jejak.
  3. Aripin. (2020). Analisis Terjadinya Kebocoran Air Pendingin Didalam Ruang Bakar Main Engine MV.Spil Hana. Semarang : PIP Semarang.
  4. Fauzi, Ahmad. dkk. (2022). Metodologi Penelitian. Banyumas : CV. Pena Persada
  5. Hardani. dkk. (2020). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Mataram : CV. Pustaka Ilmu.
  6. Kim, H., Sefcik, J. S. and Bradway, C. (2017). Characteristics of Qualitative Descriptive Studies: A Systematic Review. Research in Nursing and Health. John Wiley and Sons Inc.,40(1),pp.23–42.doi: 10.1002/nur.21768
  7. Kurniawan, Heru. (2021). Pengantar Praktis Penyusunan Instrumen Penelitian. Purworejo : Deepublish.
  8. Milles dan Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta:UI-Pres. diakses pada tanggal 28 juni 2022
  9. Moleong. L. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT Remaja Roasdakarya. diakses pada tanggal 09 juni 2022
  10. Naser, Lajqi. Ilir, Doci. Shpetim Lajqi. (2016). Modelling and Simulation of the Thurbocharged Diesel Engine With Intercooler. Kosovo: Papers On Line. Vol. 49 29, Hal. 237-242.
  11. Persadanta, Matius Sinurat. (2018). Pengaruh Kinerja Yang Tidak Baik Dari Intercooler Terhadap Pembilasan Pada Mesin Induk Kapal MV. Armada Setia. Semarang : PIP Semarang.
  12. Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Kualitatif Dan R&D. Bandung:Alfabeta. di akses pada tanggal 19 juni 2022
  13. Toyib, Ardani. (2018). Analisis Korosi Pada Intercooler Diesel Generator Di Kapal MV. Oriental Mutiara. Semarang : PIP Semarang.
  14. Tri, Admojo Tegar. (2021). Analisis Menurunnya Kinerja Intercooler Terhadap Performa Mesin Induk Di KM.Pulau HOKI. Semarang : PIP Semarang.